Lika-liku hidup di pesantrean zaman ‘baheula, sangat mengesankan. Mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Selalu menjadi cerita dan kesan tersendiri. Menjadi sebuah  cerita. Santri milenial yang hidup dizaman sekarang dibandingkan dengan santri dibawah Tahun 90 an jauh berbeda. Dari substansi aktifitas keseharian dan metode  pengajian juga sekolah mungkin ada persamaan. Tapi dalam cara dan gayanya yang  berbeda. Bahkan dalam cara berpakaian pun sudah jauh berbeda dengan santri zaman dahulu. Ciri khas sarung dan peci bagi santri laki-laki adalah menjadi ‘trade-mark’nya seorang santri putra atau ikhwan. Santriwati atau akhwat, lekat dengan busana muslim yang baju gamis dipadu dengan samping atau sarung perempuan khusus dengan jilbab atau kerudung yang panjang. Santri zaman now, apalagi yang mengusung pesantren modern, laki-laki berbaju putih, celana panjang hitam dan berjas, berdasi pula. Seperti konsep di pesantren-pesantren modern. Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur adalah salah satu pesantren modern yang ditiru oleh para banyak alumninya. Mereka mengadopsi metodologi pembelajaran di pesantren itu, dengan ciri khas pengebangan kebahasaan. Bahasa Arab dan Inggris menjadi pokok di pesantren-pesantren yang dikelola alumni Gontor ini. Para alumninya menyebar diseluruh pelosok tanah air.
KEMBALI KE ARTIKEL