Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Gemuruh Pagi

21 September 2012   05:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:05 117 0
Pada setiap jengkal jejak yang kau tinggalkan

saat itu aku pun melukisnya dan mewarnainya

menjadi bagian dari hidup dan kehidupanku

membentangnya dalam jantung dan hati
Setiap saat dukamu menjadi dukaku

derita dan tangismu menjadi selimut tidur

canda, tawa dan bahagiamu menjadi syal

dalam dinginnya malam
Gemuruh pagiku terlonjak

saat kau katakan  berlalu

menghilang dalam pandangan mata

mengemasnya dalam duka pagi
Bagaimana bisa kau berlalu

sedangkan kau menjadi perisai dalam hidupku

dalam kepakan sayap ada dua sisi yang saling menompang

akankah sisi satunya terpatahkan?
Walau semilir bayu berbisik

untuk hidupmu, bahagiamu

kan selalu memberi khabar lewat sang bayu

berhembus mendengingkan telinga!
Adakah arti  aku dalam hidupmu?

berartikah aku mengeja kata bersamamu!

apa arti dalam tiap dekapan syair

mengurainya menjadi mimpimimpi
Bila kau berteriak tiada keadilan bagimu

kupertanyakan adilkah bagiku

saat kau katakan kumerampas bahagiamu

kubalik bertanya adakah bahagia untukku
Saat butiran bening membasahi poripori

mengalir tanpa sekat

adakah kau rasa tangisku

dapatkah kau seka tangisku
Puas, puas aku memendam duka

kembali tertimbun duka

berdiri mematung

seperti tak bernyawa
Teriakan malam itu membuatku tersadar

tak patut kau tercekal

langkah tertahan demi situa yang rapuh

melepasmu duka dan luka bagiku
Namun dalam sepertiga malam

serta sujud dhuha

kembali menyerahkan gemuruh pagiku padamu

dan membiarkan langkahmu menuju bahagiahmu
palembang, 200912

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun