menggeram, mengatupkan kedua tangkup gigi
menggigit bibir hingga berdarah dan
mengeluarkan bau anyir
ingin aku teriakan beribu amarah
agar himpitan batu ini berhambur
terlempar menjauh
terkulai lalu terkubur
kuurai tangis pada wangi pandan
menjalinnya agar menghamburkan
wanginya keseluruh penjuru
airmata ini telah berganti wanginya pandan
yang setiap tetes kau siakan
saat kau biarkan tetes ini menjadi bulirbulir luka
yang akhirnya menjatuhkan
bungkahan korengan penuh nanah
wangi pandan berganti wangi nanah
berapa lama luka mengering
bila kau tetap diam tanpa bergeming
untuk menyapa denyut nadimu
jantung itu telah lumat bersama hati
darah telah membawanya dalam ronggarongga gelap
hingga tak satu pun yang dapat menadahnya
karena semua terburai dalam nestapa