Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi Tanpa Judul

26 Januari 2012   16:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:25 71 0
inginku lumat malam dengan rutukkan

menggeram, mengatupkan kedua tangkup gigi

menggigit bibir hingga berdarah dan

mengeluarkan bau anyir

ingin aku teriakan beribu amarah

agar himpitan batu ini berhambur

terlempar menjauh

terkulai lalu terkubur

kuurai tangis pada wangi pandan

menjalinnya agar menghamburkan

wanginya keseluruh penjuru

airmata ini telah berganti wanginya pandan

yang setiap tetes kau siakan

saat kau biarkan tetes ini menjadi bulirbulir luka

yang akhirnya menjatuhkan

bungkahan korengan penuh nanah

wangi pandan berganti wangi nanah

berapa lama luka mengering

bila kau tetap diam tanpa bergeming

untuk menyapa denyut nadimu

jantung itu telah lumat bersama hati

darah telah membawanya dalam ronggarongga gelap

hingga tak satu pun yang dapat menadahnya

karena semua terburai dalam nestapa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun