Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kejamnya Ibukota Tak Sekejam Ibu Tiri

30 Mei 2011   10:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:03 200 1
Kejamnya ibukota Jakarta tak sekejam Ibu Tiri(desa) mungkin ini ungkapan yang cocok bagi mereka yang belum mendapat peluang untuk mengais rejeki atau sudah ada peluang namun belum berhasil,ini adalah pembelajaran yang harus dibayar mahal atau sebagai pengalaman yang tak tergantikan.Semakin bertambah tahun semakin meningkat pula pertumbuhan kaum urban yang menjejali Ibukota semakin ketat juga persaingan hidup,

"Walah semakin susah hidup dikota" ungkap seorang kawan disela-sela obrolan.

Alasan mereka datang ke Jakarta beragam,ada yang karena ingin coba-coba,diajak teman atau saudara yang telah berhasil dls. Intinya adalah merubah nasib agar lebih baik.

Tak terbantahkan ramainya Ibukota menghipnotis kaum pedesaan berduyun-duyun mendatanginya,kesuksesan,gaya hidup,harta yang melimpah telah menjadi impian walau hanya berbekal pendidikan  dan pengalaman yang minim, mereka mencoba keberuntunganya.Ibukota memiliki daya pikat yang sangat kuat dan begitu hebatnya,wal-hasil banyak orang yang sukses karena mampu memanfaatkan peluang dan banyak juga orang yang terjebak oleh kejamnya Ibukota dan meninggalkan kepiluan yang teramat dalam, "hmmmmm.... kasihan yah..." :(

Bagi yang telah gagal memanfaatkan peluang tentu akan berpeluang menambah masalah baru yaitu berdampak angka pengangguran dan akan menciptakan masalah sosial lainya,maka untuk menyeimbangkan adalah dengan mempotensikan desa,ini sebagai solusi jitu agar seimbang antara ibukota dengan desa.


  • Permasalahan di Ibukota sudah kompleks misalnya transportasi yang semrawut karena bertambahnya armada setiap tahun-nya dan tidak ada pembatasan,hal ini memicu kemacetan
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun