Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tiga Jam Setelah Senja

4 Agustus 2010   10:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:19 69 0
Tiga jam setelah senja Alin, tubuhku seperti jatuh dari langit dan gemetar. Ada nyeri di punggungku. Kabel dan serat optik tumbuh menjadi sulursulur di leher dan tulang belakang. Aku manusia urban entah dari planet mana, meringkuk di sudut kamar dan membiarkan punggungku dicabik cabik jarum jam. Aku tidak menangis Alin, tidak pula menggerutu, karena ibuku bilang jangan pernah menangis karena nyeri di punggungmu. Ibuku pernah bilang, punggungku akan robek karena sepasang sayap tumbuh keluar. Apakah kau akan menangis Alin, jika kau punya sayap dipunggungmu besok pagi?
Malam ini tidak ada perayaan Alin, bendabenda di kamarku duduk di tempat masingmasing tanpa bicara. Aku juga tidak bicara, tersungkur dalam diam dan mencoba berbisik padamu, tentang sayap yang sedang tumbuh di punggungku.

Jakarta, 16 Juni tahun lalu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun