Telah kau siram
airkeras yang keruh
pada wajahku hingga melepuh
kau tabur racun pada mataku hingga buta
juga kau tampar semanagatku agar rapuh
lalu kau lari dan berlalu agar hilang
wajahku memang melepuh
sebelah mataku pasti buta dan tak dapat melihat
tapi hatiku tetap terang
rasaku pasti semakin peka
dan segala ancamanmu tak melemahkan aku
kau boleh butakan satu mataku
tapi ribuan bahkan jutaan mata yang lain
tak akan sanggup kau tutup
satu mampu mulutku kau bungkam
tapi milyaran suara akan terus berteriak
wahai pengecut
dengarlah teriakku
aku tak akan berhenti
meski terkunci dalam peti
walau sebelah mataku terbelah
aku tak akan lelah
meski mataku kabur
tapi rasaku tak akan luntur
dan semangatku tak akan lumpuh
walau dalang teror itu
kini jadi abu-abu
Wewit, 2017