Di tengah terjadinya bencana pandemi, cukup lumrah jika banyak korban berjatuhan. Ibaratnya kita sedang berada di medan perang. Kematian, tangisan, rasa sakit, menjadi pemandangan yang natural tanpa didramatisir. Termasuk gugurnya para pejuang yang bersedia "tumandang" di garis depan. Para pekerja medis adalah contoh spesifik dalam hal ini. Tapi sungguh yang membuatku gelisah adalah sikap dari orang-orang yang dengan angkuhnya menolak jenazah yang gugur di medan perang untuk dimakamkan di kampungnya. Bahkan mereka terlihat merasa jijik dengan datangnya mobil ambulan yang mengangkut jenazah. "jangan bawa penyakit ke kampung ini" ujar mereka menggusah ambulan yang hendak lewat. Dalam pandangan saya justru ucapan mereka itulah yang jadi sumber penyakit.
KEMBALI KE ARTIKEL