“Vay, Ayah pergi kerja dulu ya,” ucap ayah sambil mengusap kepalaku. Setiap pagi, ayah selalu pergi untuk mencari nafkah. Ayah tak pernah lelah dan mengeluh untuk terus bekerja. Semenjak ibu meninggal, ayah semakin rajin untuk bekerja. Ia berjanji akan membahagiakan aku. Ia akan berusaha keras mengumpulkan uang untuk biaya berobatku. Karna aku terlahir bisu.