Pergantian angka memang menjadi penanda utama orang yang sedang berulang tahun. Bagi anak muda, usia semakin bertambah saat berulang tahun. Bagi mereka yang senior, usia semakin berkurang saat ulang tahunnya diperingati. Angka menjadi relatif.
Elon Musk dan orang-orang sukses lainnya memilih bersikap bijak dalam hidupnya. Menata hidupnya dengan optimisme. Seperti kata Winston Churchill, "orang pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan. Orang yang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan."
Pada saat Presiden Joe Biden berulang tahun ke-80, para ahli bilang usia lebih dari sekedar angka. Biden yang lebih tua dianggap lebih bijaksana dan optimistik dari dari Donald Trump. Tidak heran, rakyat Amerika sangat lega saat Biden dipastikan menjadi presiden AS yang ke-46. Rakyat AS menilai kebijakan Trump "otoriter", dan mereka "tak ingin hidup di bawah diktator, sekali saja".
Menjadi tua tidak hanya tentang berkurangnya usia peluang hidup. Menua adalah tentang akumulasi kebijakan hidup yang tetap bisa dimanfaatkan untuk produktif. Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohammad adalah the Living Legend, pemimpin yang tetap produktif di usia senjanya. Saat merayakannya ultahnya ke-93, Mahatir memberi petuah bijak, "saya memilih untuk beristirahat, tentu saja, tapi saya menyarankan orang-orang untuk tidak beristirahat saat tua".
Saat berulang tahun, seseorang telah meninggalkan masa setahun sebelumnya. Bagi yang tidak sempat berbuat terbaik, dia akan menyesalinya. Bagi yang dapat memaksimalkan waktunya, waktu menjadi aset yang sangat berharga "Time is not only scarce; it is a unique resource that must be maximized to get positive results," kata Peter Drucker dalam bukunya The Effective Executive.
Memaknai pergantian waktu saat ber-Ultah perlu dibangun sejak muda. Bagi mereka, bertambahnya usia berarti membesarnya peluang hidup lebih baik di masa datang. Seperti kata Daniah Kahneman dalam bukunya Thinking Fast and Slow, anak-anak muda perlu semakin bijak melihat masa lalunya sebagai masa pembelajaran dan masa sekarang sebagai penentu masa depannya.
Anak muda yang bijak merayakan ulang tahun tidak hanya dengan berpesta pora, makan minum, dansa dan lainnya. Bertambahnya usia menjadi bukti berkembangnya kemampuan berpikirnya dalam merencanakan masa depannya. Para peneliti di Queens University menemukan setiap orang rata-rata memiliki 6.200 fikiran setiap harinya. Anak-anak muda yang kreatif dan inovatif seharusnya lebih dari itu.
Hidup adalah untuk berfikir. Pengetahuan adalah hasilnya. Dampaknya adalah semakin bijak dalam hidup. The Gang of Three yakni Socrates, Plato, dan Aristoteles adalah tokoh yang sangat terkenal sebagai pemikir di zamannya. Kemampuan berfikir mereka melahirkan karya-karya filsafat yang penuh dengan petuah hidup, wisdom.