Pada 23 Januari 1942, sang Pahlawan, Nani Wartabone bersama massa pemuda tani bergerak senyap dari Suwawa. Menjelang subuh, mereka masuk Kota Gorontalo sambil bertakbir. Keberanian itu ternyata menjalar luas. Selepas subuh, rombongan pemuda Tamalate, Padebuolo, Ipilo, Kampung Bugis, Tenda, Siendeng, dan Biawao ikut bergabung.
Dan aksi perebutan kekuasaan itupun dimulai. Pada Jumat berkah itu, pasukan rakyat ini berhasil melucuti senjata anggota Vernieling Corps, dan kemudian "memproklamasikan" kemerdekaan Gorontalo bebas lepas dari tangan Belanda.