Dulu, sewaktu jalur tol Cipularang belum dibuka, bus Bogor-Bandung pasti akan melewati jalur Puncak. Yang paling saya ingat ketika melewati daerah Padalarang adalah jalan berkelok-kelok, di sisi kanan-kiri jalan banyak dijual peyeum (tape) dan kerajinan dari kayu. Selain itu, tebing batu (karst) menyerupai puncak gunung menjadi pemandangan yang sangat mencolok di antara perbukitan kapur. Baru saya tahu belakangan setelah mulai banyak di-posting di media sosial, ternyata ada tempat wisata di daerah ini. Dan sesuai dengan judul tulisan ini, memang wisata yang ada tidak jauh-jauh dari batu dan taman batu, layaknya demam batu yang sedang melanda masyarakat Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL