[caption id="attachment_231240" align="alignleft" width="300" caption="www.17an.dagdigdug.com"][/caption]
Memasang bendera merah putih di masing-masing rumah warga memang sudah menjadi tradisi di negeri ini dalam rangka menyambut HUT RI. Saya tidak tahu apakah ada peraturan resminya dalam bentuk undang-undang atau peraturan pemerintah. Yang jelas biasanya pemasangan bendera tersebut diinstruksikan oleh ketua RT atau RW masing-masing tempat dalam bentuk edaran tertulis. Tapi tujuh belasan tahun ini saya tidak memasang bendera di halaman rumah, eitts...bukan berarti tidak cinta Indonesia atau tidak mau berpartisipasi lho!!! Tahun ini saya tidak mendapat edaran tertulis dari RT tentang pemasangan bendera di masing-masing rumah-rumah tiap warga. Biasanya edaran itu berbarengan dengan permohonan sumbangan untuk perlombaan tujuh belasan. Tapi karena hari kemerdekaan sekarang bertepatan dengan bulan puasa, makanya perlombaan ditiadakan. Seminggu sebelum HUT RI, beberapa rumah di tempat saya tinggal sudah mulai memasang bendera. Kalau saya, biasalah suka mepet-mepet, sehari sebelum hari kemerdekaan baru akan saya pasang bendera di depan rumah. Entahlah apa karena terlalu mepet waktunya, bendera merah putih itu tiba-tiba “menghilang”. Dicari-cari koq gak ada ya, padahal biasanya saya taruh di lemari. Sudah diubek-ubek seharian koq belum ketemu juga, mungkin dia ngambek kali ya karena gak diperhatikan hehe. Alhasil sampai tanggal 17 Agustus kemarin, saya tidak memasang bendera sama sekali di depan rumah. Saya juga sengaja tidak ingin membeli bendera yang baru, karena saya yakin bendera itu tidak hilang, ceritanya masih penasaran nih. Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus, pembantu saya sedang membersihkan kamar depan. Mungkin karena penasaran juga dengan keberadaan bendera itu, akhirnya dia ikut-ikutan mencari, memang sebelumnya saya suruh juga untuk ikut mencari. Tuh kan bener, ternyata benderanya masih ada. Ketemunya juga bukan di lemari pakaian, melainkan di keranjang pakaian tetapi di tumpukan paling bawah. Lalu adik saya nyeletuk “kan mbak sendiri yang naruh di situ” Setelah saya ingat-ingat lagi, bener juga ya, ternyata saya sendiri yang menaruhnya tapi malah lupa hehe. Sengaja ditaruh di keranjang pakaian, tidak di dalam lemari, supaya lebih mudah menemukannya. Eh ternyata malah “menghilang”. Mau dipasang di depan rumah, tapi tanggung amat ya, tanggal tujuh belas sudah lewat. Ya sudahlah, akhirnya kulipat dan kukembalikan lagi ke dalam lemari. Maafkan aku ya merah putih, bukan aku tidak cinta padamu, tapi tunggu giliran tahun depan saja ya. Aku janji akan memasangmu lebih awal lagi. Gak apa-apa ya?! Gak dosa ini kan?! Toh saya tetap cinta dan peduli sama Indonesia, meskipun tahun ini tidak memasang bendera merah putih. Ohya bicara soal bendera, saya jadi ingat cerita seorang teman. Tetangganya ada yang memasang bendera merah putih di depan rumah jauh-jauh hari sebelum tanggal tujuh-belas. Eh tidak tahunya, belum sampai hari kemerdekaan, bendera itu raib entah kemana, kalau yang ini memang hilang beneran. Rupanya ada maling yang mencuri bendera. Lucu ya!!! Bendera merah-putih saja sampai ada yang mencuri, mungkin saking pinginnya pasang bendera tapi gak punya kali ya. Berarti masih banyak orang yang tidak punya bendera merah putih ya. Termasuk pembantu saya, ketika saya tanya apakah memasang bendera atau tidak, jawabannya tidak, katanya karena gak punya. Hayoo siapa yang belum punya bendera merah putih??! Pada masang bendera di depan rumah gak kemarin??!
Salam merdeka :-) Bogor, 19 Agustus 2010
KEMBALI KE ARTIKEL