Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Melayat

28 Juli 2010   15:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 114 0
[caption id="attachment_207676" align="aligncenter" width="279" caption="www.arcapasa3.blogspot.com"][/caption] Tadi siang aku melayat. Bukan orang dewasa yang meninggal, tapi anak seorang teman kantor. Masih bocah, coba tebak berapa usianya? 4 tahun. Namanya Amran, masih kecil sekali ya, tapi sudah dipanggil untuk menghadap Yang Maha Kuasa. Meninggalnya juga mendadak, mudah sekali. Saat sedang bermain di pagi hari, tiba-tiba ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seketika itu juga kakinya menjadi lemas. Kedua orang tuanya panik dan segera membawanya ke rumah sakit, tapi ternyata di dalam perjalanan Tuhan sudah mengambil nyawanya. Kasihan ya. Amran yang susah makan, tubuhnya kurus dan kecil, setidaknya dibanding bocah seusianya, tapi aktif dan lincah. Bocah itu memang didiagnosa dokter mengidap leukimia, atau thalasemia, entahlah...masih belum jelas. Tapi dua-duanya sama-sama berbahaya. Tak terbayang betapa sedih hati orang tuanya, anak satu-satunya sudah pergi meninggalkan dunia yang fana ini. Aku juga tidak menyangka meninggalnya secepat itu, padahal sekarang sedang masa pengobatan. Mungkin tadi Amran terlalu capek bermain, atau mungkin...dia mengerti, dia tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya. Orang tua yang sudah ke sana kemari membawanya berobat, dan tentu saja sudah mengeluarkan banyak biaya. Mungkin Tuhan punya rencana lain. Sekilas kulihat wajahnya sebelum dikafani, putih bersih, wajah tanpa dosa. Aku yakin bocah itu pergi dengan tenang, meskipun hidupnya hanya sesaat di dunia ini. Dan dia akan menunggu orang tuanya di pintu syurga, untuk mengajak mereka masuk. Semoga. Selamat jalan Amran... Bogor, 28 Juli 2010 Note : Buat orang tua yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kekuatan, semoga segera dapat penggantinya. Amiin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun