Bagi Anda yang berdomisili di jakarta, pastinya akan turut mendukung dan senang. Apa pasal ? dalam waktu dekat Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI, akan segera meluncurkan Kereta Api Supercepat bertenaga Hydrogen (hidrogen hi speed rail super highway – H2RSH). "cihuuuyy.." menurut rencana, pembangunan proyek super megah ini akan menelan biaya sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp.30 triliun, wow..!!
Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementrian Perhubungan telah mengisyaratkan dukungannya atas rencana proyek tersebut. Proyek ini juga rencana akan didukung oleh 15 perusahaan asing, yang telah disepakati pada tanggal 04-Januari kemarin di Los Angeles, AS.
Sedangkan ke-15 Perusahaan asing itu adalah : - Aon Risk Service Inc - AquaPhyD Inc - Aruna Solution - Asian Enegry Limited - Tricap Group - Copernicus International - eCoppass Group - Fidelity National Financial - Global Green Management - McGladry&Pullen - Modullar Integrated Technologies - Obermeyer Planen+Beraten - The Inter state Traveller - TumGeonechical Reseach - Pembinaan Aktif Gemilang.
Menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Bapak Sukri Bey bahwa "Proyek ini adalah proyek Pemprov DKI (Pusat) jadi, tidak akan mengganggu anggaran sedikitpun dari APBD" . Adapun jalur kereta api ini nantinya akan menghubungkan 3 (tiga) wilayah provinsi yaitu Bandara Internatioanl Soekarno Hatta (Banten), Jakarta, Cirebon dan Bandung (Jawa Barat) dengan jarak tempuh 357km.
Kendati demikian, seperti yang dikutip Pemprov Jabar dalam hal ini Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Jawa Barat Bbk Iwa Karniwa "Pemprov Jabar berharap bisa dilibatkan dalam pembangunan proyek ini, dan berharap dapat menggunakan tenaga-tenaga bangsa sendiri, dan tidak hanya tergantung oleh tenaga asing" (detik.com)
Sekarang intinya, terlepas niatan Pemprov DKI-Jakarta itu sendiri benar atau tidak, alangkah baiknya bila saat ini Pemprov DKI berkonsetrasi terlebih dahulu kepada proyek-proyek pembangunan yang sampai saat ini masih terlunta-lunta nasibnya.
Sebagai contoh proyek jalur busway, yang menurut rencana akan ada jalur hinga 15 koridor, tapi apa nyatanya..? masih banyak jalur-jalur busway yang hingga ini belum tuntas penyelesaiannya. Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) infrastuktur 2 koridornya masih belum terselesaikan. Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok) sampai saat ini jalur tersebut belum juga dapat digunakan. Lalu proyek Trainway, masih terlihat sepanjang jalan HR.Rasuna Said proyek Pembangunan jalur kereta ini masih terbengkalai. Apa lacur dari proyek-proyek yang tidak terselesaikan proses finishing nya..? kemacetan akibat penyempitan lahan jalan raya, tidak ada penyerapan air hujan (karena lahan sudah termakan lahan proyek) Penimbunan tanah disana-sini, dan mengganggu keindahan tatanan perkotaaan. Jadi akankah Prov.DKI akan mewujudkan ambisi nya..? kita lihat saja.!!