Mengutip laman Disbudparpora Ponorogo, Reog Ponorogo adalah bentuk tarian komunal dan dikemas sebagai pertunjukan sendratari. Di dalam tarian ini terdapat penari topeng yang menyerupai harimau berukuran besar dengan hiasan bulu ekor merak. Beberapa penari lainnya mengenakan kostum raja, panglima perang, kesatria dan prajurit yang menunggang kuda.
Seni ini melibatkan beberapa penari yang memiliki peran dalam alur cerita. Adapun penari yang menjadi ikon dari pertunjukan ini adalah pembarong yang menari membawa dadak merak dengan cara digigit di mulutnya.
Sejarah Reog Ponorogo
Menurut cerita rakyat, kesenian Reog Ponorogo sudah ada sejak zaman kerajaan Kediri sekitar abad XI Masehi. Mengutip laman Kemdikbud, wilayah Ponorogo dahulu bernama Wengker.
Kala itu berdirilah kerajaan bernama Bantarangin yang diperintah oleh seorang raja yang adil bijaksana dan masih muda, namanya Prabu Kiana Sewandono. Raja Bantarangin mempunyai seorang patih yang pandai dan sakti bernama Pujangga Anom.
Suatu hari, Prabu Kiana Sewandono bermimpi berjumpa dengan seorang putri cantik bernama Putri Songgolangit dari Kerajaan Kediri. Seketika, Prabu Kiana Sewandono jatuh cinta.