Pada awal tahun 2024, profesi perawat di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, mengalami berbagai tantangan terkait dengan kesejahteraan mereka. Kesejahteraan perawat, baik dalam bentuk gaji, tunjangan, kondisi kerja, dan pengakuan terhadap profesi ini, menjadi isu yang semakin mendesak. Dalam konteks ini, kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah daerah sangat memengaruhi kesejahteraan perawat. Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, perawat memiliki peran penting dalam sistem kesehatan, namun sering kali terabaikan dalam kebijakan yang lebih fokus pada infrastruktur dan fasilitas rumah sakit. Jawa Timur, dengan populasi lebih dari 40 juta jiwa, merupakan provinsi yang menghadapi tantangan besar dalam penyediaan layanan kesehatan yang adil dan merata. Meskipun jumlah tenaga medis, termasuk perawat, di Jawa Timur cukup banyak, namun distribusinya yang tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta rendahnya anggaran untuk kesejahteraan tenaga kesehatan, menjadi masalah utama yang harus diselesaikan. Pemerintah Jawa Timur telah mengeluarkan beberapa kebijakan di bidang kesehatan, namun implementasi kebijakan tersebut masih sering terkendala oleh keterbatasan anggaran dan faktor politik yang mempengaruhi alokasi dana dan distribusi fasilitas.
KEMBALI KE ARTIKEL