Sungai, bukit, hutan, air terjun, hanyalah media keindahan. Media sekedar latar tanpa makna tanpa resapan jiwa manusia. Ketika kami berada di sana, nilai muncul sebagai awal dari memori.
Kamu dulu sekedar berjalan, mengamati, merasakan, dan mensyukuri. Tidak lebih. Merasa kurang pasti. Tapi, waktu memberi pendalaman makna tanpa kami kehendaki.
Mimpi itu sederhana. Sesederhana raga yang tidur deminya. Dunia berjalan menuju kematiannya. Tapi, kami tetap mengenang nilai-nilai itu jauh di lubuk hati kami.