Cerah banget bagi ini secerah hatiku yang sedang dilanda asmara, bagaimana tidak? semalam berahir juga masa kesendirianku dan perjuanganku mengejar target kini berhasil, panah asmara berhasil tertancapkan dihati Mimi ia… dia gadis yang selama ini membuatku tiap hari melamun, kurang nafsu makan dan membuatku geregetan saat dekat dia. “Dika… cepat sedikit nak, in sudah jam berapa, memangnya kamu ga ke kantor,entar kmu telat lo?” suara Ibu menyadarkanku kalau ternyata aku harus ke kantor, dan juga sekarang aku punya tugas baru di pagi hari menjemput kekasih hati dan mengantarnya ke tempat kerjanya “apapun akan kulakukan asalkan selalu melihat wajahnya” ungkapku dalam hati sambil tersenyum. Bergegas aku kemeja makan mengambil roti yang sudah disiapkan Ibu dan minum segelas susu “ Bu, Dika berangkat dulu” sambil mencium kening Ibu untuk pamit “buru – buru amat anak Ibu yang ganteng ini? habiskan dulu rotinya” kata Ibu sambil memandangiku dengan penuh kasih “udah kenyang Ibuku sayang, Dika nanti ga sempat telat jemput anak mantu Ibu” jawabku sambil mempercepat jalanku keluar sambil melambaikan tangan pada Ibu. “anak mantu? Dika udah punya pacar? sejak kpn, kok anak itu ga pernah cerita” Ibu Dika bertanya – Tanya dalam hatinya, apa lagi anak satu – satunya itu susah baget low yang namanya jatuh cinta.