Aneh bila ada yang menolak Syariah dan Khilafah dengan alasan ide import. Karena penolakan terhadap suatu ide tidaklah dapat dinilai dari lokal atau importnya ide tersebut. Bukankah semua agama yang ada di Indonesia adalah ide import? Mungkin hanya animisme dan dinamisme yang merupakan kepercayaan asli nenek moyang Indonesia. Begitu pun demokrasi, sekulerisme, liberalisme dan kapitalisme. Semuanya adalah ide import. Tetapi semuanya diakui di Indonesia.  Oleh karena itu, penerimaan suatu ide bukanlah dinilai dari lokal atau  importnya ide tersebut.