Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Vespa itu Tangguh *Aku Membuktikan untuk Diriku Sendiri

3 Februari 2014   12:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 704 2
16 December 2013 Trip Exel goes to Sumatera. Pagi yang redup. 10.25 am star dari Tugu Muda Semarang, Tugu kebanggaan kota Semarang, Lambang Semangat Muda warga Semarang, Inspirasiku untuk mengawali langkah di trip kali ini. Narsis-narsisan sebentar dan langsung gas keluar kota Semarang. Tugu Muda Semarang tak berjarak beberapa menit berhenti di pom bensin Kaliwungu kabupaten Semarang. Beli bensin Rp.22.000. Disini saya mulai kosentrasi sama berapa bensin yang diminum vespa saya untuk menuju Andalas. Menurut saya, ini selain akan membantu saya untuk trip-trip selanjutnya ini juga akan sedikit membantu kawan-kawan dalam perjalanan yang sama nantinya. 01.00 pm. Istirahat di petarukan, kab. Pamalang dan isi bensin lagi Rp 25.000. Sempat tiduran Sekitar setengah jam lebih kemudian Keluar dari Petarukan. Saat saya memasuki Brebes, Hujan gede dengan senang hati menyambut saya, sepertinya istirahat adalah keputusan yang tepat, sekalian melakukan peregangan pada otot panggul, yaaa mensugesti si panggul kalau perjalanan nanti pasti sangat menyenangkan "Jangan sering-sering pegel ya tat" *tepoktepok pantat. 03.21pm setelah hujan reda saya gas lagi, kemudian memberi minum si vespa di Cirebon Rp. 25.000, nama pom bensinnya patok besi subang. Azan Magrib sudah berkumandang, saatnya istirahat 3 jam sebelum masuk bekasi, kalau ada yang bertanya "Cape ga sih naek veapa sejauh ini?" saya akan jawab "Cape" tapi mengendarai sitangguh ini (red: vespa) membuat saya kembali merasa hidup. Saatnya saya gas lagi menuju Bekasi, rencana mau istirahat dan bermalam di rumah Erza tmn dr KLJI (kamera lubang jarum indonesia), setidaknya selain numpang istirahat saya masih bisa nambah-nambah ilmu tentang kamera lubang jarum di rumah sahabat kecil saya ini. 09.55pm lokasi sekarang Cibitung, hujan deras plus macet total. Setelah menerima pesan singkat dari Erza untuk memberi petunjuk jalan, saya mulai gas lagi. Dijalan menuju rumah Erza beberapa kali tas saya nyebur ke kubangan, disini benar-benar takjub dengan vespa ku, begitu gagah melewati ratusan kubangan banjir, kiri kanan jalan dihiasi banyak motor-motor yang troble tetapi vespaku laju tanpa mengeluh padahal air sampai melewati lantai vespa, benar-benar tangguh, meski dalam hujan sekali pun!,  Ini lah istimewanya motor tua ini. Banjir Jakarta Tanggal 17 december 2013 jam 1.03 am sampai di rumah sahabat kecil ku Erza. Makan, ngobrol sebentar sama Erza dan Bima, setelah itu saatnya tidur, persiapan stamina untuk besok menuju tanah Andalas. Tantangan malam ini benar-benar mengerikan nge-gas melewati banjir Bekasi, tapi Alhamdulillah sampai rumah Erza dengan selamat. Tas sempat terjatuh dua kali tapi lagi-lagi masih beruntung laptop tidak basah. Saat Matahari terang yang terbangun cuma mata saja body Seharian cuma malas-malasan dirumah dan jam 06.00 magrib keluar cari makan malam. Istirahat lama dirumah, karena perjalanan akan dimulai lagi ntar malam. Cukup setengah jam pecking dan 08.15pm cabut dari rumah Erza, Sebelumnya beli bensin Rp.25.000 dulu. Sepanjang perjalanan Daan Mogot diantar Erza ditemani gerimis menghiba, adek gendut ini dengan setia nganterin saya sedikit keluar dari kotanya, ya saya butuh teman untuk keluar dari labirin kota Jakarta yang membuat saya kebingungan. Tanpa sengaja Bertemu mas Eby, teman dari lampung yang bekerja di Jakrta. Kami bertemu di halte BusWay Taman kota sekaligus berpisah sama Erza jam 11.30pm. Tak beberapa menit saya gas lagi keluar dari halte, baru jalan 10 menit ketemu macet akibat pengecoran jalan raya. Saatnya melatih kesabaran dikota besar ini. Memasuki Tanggal 18 December jam 01.40 am. Beli bensin lagi di Serang Rp.25.000. Dan jam 02.40 am merapat dipelabuhan Merak Banten dan mulai ngantri masuk kapal. Dikapal saatnya istirahat. Bayar penyebrangan Rp. 39.000. Saya memilih tidur dilesehan dengan bayar Rp.10.000 plus sewa bantal Rp.3000. Diluar ada sih yg rentalin tikar seharga Rp. 8000 beruntungnya saya ga pake karena ternyata diperjalanan hujan gede dan diluar basah. Tiket tidur di lesehan kapal Merak-Banghauni Pagi yang dingin 05.56 am kapal menepi dan memuntahkan penumpang dipelabuhan Bangkahuni Lampung, kondisi cuaca masih hujan gede. saatnya gas menuju Bandar Lampung lengkap dengan perlengkapan tempur raincoat plus double jas ujan untuk melindungi body, kamera juga laptop yang sudah melekat sebelum turun dari kapal. Saat menginjak daratan Beli bensin untuk si Exel di jalur lintas Bandar Lampung Rp.25.000. Saya janjian dengan seseorang di Lampung ini: bang Ahmed anak VAC Lampung, saya menepikan vespa tangguh saya di Fly over Kali Balok Suka Rame Bandar Lampung sekalian istirahat. Bang Ahmed mengajak saya ke rumah bang Ari untuk sarapan. Janjian dengan satu teman dapat bonus teman yang lain hahaha itu lah enanknya jalan pakai vespa "Satu Vespa Sejuta Saudara". Sudah jam 10.10 am, saya harus segera bergerak lagi. Dijalan bertemu Kentung dan Rino dari Tanjung Bintang. Kami Jalan bareng. di pom bensin Bandar Jaya Exel harus minum lagi Rp 15.000 Diperjalanan vespa Kentung troble di Kalibarangan Lampung Utara sebelum masuk Kota Bumi, siang menunjukan jam 01.00pm, cukup lama Kentung tidak menemukan solusi juga akhirnya dengan berat hati saya putuskan untuk gas duluan karena saya mengejar dateline. Dari kiri : Saya, Kentung, Rino Sore memasuki Kota Batu Raja, isi bensin di pom bensin kota Rp. 25.000. ditempat ini janjian sama mas Tukul dari clup vespa BRISIX, ternyata rumah beliau berada tepat dibelakang pom bensin ini. Tanggal 19 December jam 01.00 am. jalan-jalan di awal pagi ke pusat kota, makan, nongkrong bareng anak-anak Brisix Cuma satu jam-an bercengkrama dan akhirnya balik ke rumah mas Tukul, istirahat tidur. Jam 07.04 am gas lagi dari rumah mas Tukul, diantar sampai jalan lintas Sumatra melanjutkan perjalanan. Di Lahat Banyu Aur si Exel minum bensin Rp 24.000. Disini ada insident: saat pombensin lagi penuh-penuhnya, tepat giliran motor dibelakang saya mengisi bensin tiba-tiba mesin pom mengalami trouble yang membuat kebakaran kecil sehingga pengantri berhamburan menjauh dari lokasi. Pengantri panik ditengah emosi mengantri ditambah cuaca yang ikut-ikutan emosi sangat menyengat tiba-tiba dikejutkan dengan cipratan api, wah siapa yang ga shock, Beruntung tidak ada korban jiwa di incident ini. Saat kebakaran di pom bensin Banyu Aur Sesaat sebelum insident kebakaran Memasuki Lubuk Linggau saya harus ngisi perut yang sudah mulai teriak-teriak minta makan juga sekalian ngademin mesin vespa,sebelumnya sempat isi perut vespa dulu Rp.25.000 . Saat bertemu persimpangan, sengaja saya tidak melewati pusat kota. Naluri sotoy dan ingin mencoba tantangan baru, Saya lewat jalan yang lumayan sepi mungkin Bye pas yang belum jadi, dan di sini Exel sedikit mengalami trouble, sempat nge- jim 2 kali, (karena kurang oli samping dan tidak ada yg jual oli dijalan ini). Vespa sempat di istirahatkan beberapa saat setelah itu dicoba untuk dinyalakan lagi sambil disiram air Aqua dan air kubangan, Masih bisa jalan pelan 5-10 km/jam panas gila tapi vespa tak bisa dipaksa. Ketemu pom bensin pertama di Muaro Rupit dan akhirnya bisa beli oli Rp.35.000. barulah vespa bisa gas lagi sambil menikmati jalanan dgn hati berdebar-debar, info dari kawan-kawan klau melewati Muaro Rupit harus tancam gas terus dan usahakan jangan masuk malam sedangkan vespa belum benar-benar normal. Memasuki Surolangaon, di daerah Sungai Jauh isi bensin Rp. 25.000, Sempat narsis-narsis-an gerbang selamat jalan Sorolangun, kamera dan vespa pasangan hebat diperjalanan saya dimanapun. Gas lagi sampai 25 km sebelum kota Bangko daerah Pamenang. sempat berhenti untuk komunikasi dengan bang Riko VAC, karena malam ini target istirahat dirumah bang Riko, memang tidak disarankan untuk melanjutkan perjalanan dimalam hari. Azan Magrib sudah berkumandang, saya istirahat pom bensin terdekat, di Sungai Misang Dusun Bangko, sekalian jajanin si Exel Rp.25.000. keluar dari pom bensin nyaris ditabrak orang meleng dijalan, lumayan kaget, ban vespa sempat ngepot-ngepot +jantung mau copot. jalan lagi 25 km keluar kota Bangko berhenti di SmpN 1 Bangko dan dijemput adek bang Riko *Andi dan lanjut ke rumahnya di Rantau Panjang kecamatan Tabir Maragin/Bangko. masuk rumah disambut acara Bola di TV kebetulan adu pinalti Malaysia vs Indonesia dan Indonesia menang,membuat semangat saya menyamai semangat para pemain TimNas saat itu, lanjut makan malam dan tidur. Bersama Andi adiknya bang Riko Tanggal 20 Desember 2013, 07.00am prepare vespa. Ganti oli mesin, karna dimesin oli sudah bercampur air sisa kubangan banjir Jakarta,warna oli pun sudah berubah seperti capucino tanpa busa Cuma tak layak minum :D. walau begitu vespaku tetap kuat tanpa trouble berarti. sempat jalan-jalan di Pasar Rantau Panjang ditemani bang Andi. Jam 10 gas dari rumah bang Rico dan Berpisah dengan Andi yang merawat ku dirumahnya. Muaro Bunggo 11:18 jalanan lancar tanpa kendala, Isi Bensin Rp.20.000. 12:15 masuk gerbang Sum-Bar, gas terus sampai di Pulau Punjung Damas Raya nyapa petugas pom bensin lagi Rp.25.000. Tujuan sudah sangat dekat, sedikit lagi saya akan menepati janji. Memasuki wilayah Padang Pariaman Sum-bar Jalanan macet karena jalur buka tutup, ada proyek pengecoran jalan sehinga menimbulkan bayak lubang Sampai ke Sijunjung. Istirahatkan vespa sejenak untuk minum Rp.20000. Gas terus memasuki Solok, perjalanan lancar walaupun jalanan semakin mengecil, dan sampai lah saya di Danau Singkarak 04.00 pm, nyempatin foto-foto di salah satu danau kebanggaan orang Minang ini. Perjalanan dilanjutkan, tinggal beberapa kilo saya akan mencapai garis finis petualangan kali ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun