Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sahur dan Dinamika Sesudahnya?

3 Mei 2020   05:26 Diperbarui: 3 Mei 2020   05:34 19 0
Masih gelap, dan suasana hening
Dalam pagi yang memanggil
Dekat dengan penghujung subuh
Alam, masih begitu dingin,
Saat itu, pelopak mata terbuka

Di tubuh dan subuh saling menyapa
2 tangan, berperan, mengambil kebutuhan ..
Sepiring berkah di kejar, secangkir hikmah beserta nya..

Di hamparan lantai,
Terhidang semua nya,
Dalam posisi hati terbesit, sebut lafadz tak bersuara
Qasad, Ta'rat, ta'yin, gerbang utama, dan amal sesudahnya..

Di niat itu tertancap,
Mengejar cita dan tujuan,
Di proses nya, mulut dan telinga
Bukan organ liberal dalam suasana..

Saat mata  tak maksimal menatap
Hidung minim mencium
Tangan bukan sembarang meraba
Bahkan Kaki yang terbatas melangkah

Masa itu,? Kita tertunduk dalam sebuah pedoman..

Sebenarnya, hari dan suasana ini
Seolah menampar
Mencambuk kita bersadar,
Dalam prosesnya,
Hidup, bukan soal makan lalu mati
Kehidupan itu berdaftar isi,
Untuk tindak yang berarti...

Kita semua akan menghadap
Dalam akhir dan final nya,
Bahkan, debu yang merekat
Di tanya mudharat atau manfaat?..

Kemudian,
Dalam piring dan cangkir yang berisi,
Kita semua mencicipi
Nmun, pasca itu kita hadapi segala dinamika nya..



Arwan Syahputra
03 Mei 2020




KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun