Senja mulai turun di kota kecil itu, menghadirkan warna jingga yang menyapu lembut langit. Stasiun tua di pinggiran kota tampak lengang, kecuali seorang pria tua yang duduk di salah satu bangku kayu yang usang. Pria itu, Pak Ramli, sudah lama dikenal di kalangan warga sekitar sebagai sosok yang setia menunggu. Setiap hari, menjelang sore, Pak Ramli akan datang ke stasiun dengan mengenakan baju terbaiknya, duduk tenang sembari menatap rel kereta yang panjang seakan tak berujung.
KEMBALI KE ARTIKEL