Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Hanya Senja

27 Februari 2012   08:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:54 74 0
Mentari beranjak terbenam. Kata-kata tertahan oleh seteguk kopi yang barusan melewati kerongkongan. Ini pertama kalinya saya melewatkan senja di bandara. Dari lounge ini saya hanya melamun, melempar pandangan pada horizon melewati landasan pacu.

Kapal udara datang dan pergi. Desing mesin jet meresonansi getaran yang samar-samar menyayat hati. Terpaan lembayung pada sisi badan pesawat mencipta sebentuk haru. Saya merasa begitu melankolis.

Senja, perpisahan, pertemuan. Seiring mentari yang perlahan terbenam, isak tangis perpisahan, dan riang gembira pertemuan, saya hanya merasa sepi. Apakah datangnya senja yang saya nanti, ataukah usainya senja?

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, 4 November 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun