Seperti biasa, aku datang ke kampus dalam rangka menemui dosen, tapi sayang, aku disuruh kembali menunggu hingga ashar. Pembimbingan tertunda lagi. Kecewa, sudah tentu. Aku segera ke lantai tiga cari ruang kosong untuk online, manfaatkan wi-fi kampus. Tulisan-tulisanku yang pernah ku-publish segera kubuka dan kubaca kembali, kupelajari sekiranya ada yang salah atau tidak mengenakkan hati. Senyum senantiasa terbit dari langit pesonaku, tapi itu hanya sementara dan sebentar. Mahasiswa yang mungkin senasib dengan saya, juga segera mencari kursi-meja di ruang AD 306, menikmati layanan wi-fi kampus, dan bagiku itu bukan gratis, karena setiap semester aku harus menyerahkan rupiah ke kampus. Simbiosis mutualisme.
KEMBALI KE ARTIKEL