Gelayut mendung redakan terik sang surya siang ini. Pun tanah masih lembab oleh hujan kemarin sore bisa kujadikan saksi, meneguhkan bahwa rinai-rinai yang turun dari langit begitu deras, dan aku sempat berkelebat dalam keriangan. Terlepas dari sejati kemudian menuju fana yang tak kutahu dimana batas dan hingganya, aku dalam kegamangan, seperti siang yang jemu, yang terjebak dalam kerangkeng panas dan jebakan cuaca dingin. Aku dalam labirin waktu dan putusan, tak bisa menemukan ruang untuk menentukan sikap. Abai, kemudian jatuh dalam keacuhan yang meringiskan jiwa.
KEMBALI KE ARTIKEL