"
Maaf, saya delcon di BBM". Itu pesan yang kubaca di chat
fb-ku, darinya. Aku tak mau terlibat dalam pusaran hukum apalagi dalam balutan politis. Aku tak akan mengadu kepadanya sekedar bertanya kenapa aku di
delcon, atau menanyakan lebih dalam apakah itu bagian dari tindakan yang terstruktur, sistematis, dan massif untuk mendelegitimasi ke-aku-anku dalam dirinya. Aku tak mau terlibat dalam jebakan prahara yang diliputi amarah, dan mendekonstruksi kebenaran sekedar mencari pembenaran. Aku hanya memilih diam.
KEMBALI KE ARTIKEL