Bukan tentang kau, bukan relasi aku dan kau kali ini ataupun unsur kausalitas yang melibatkanmu. Rasa yang terserak dalam kesedihan yang berhulu dari kehilangan abadi. Aku menyebutnya kehilangan abadi karena tak mungkin direkonstruksi ataupun sekedar merenovasi. Ia permanen meniada dalam hal jasadi, tapi kesadaranku akan semangatnya mengimanen dalam sanubariku. Itu sadarku yang datang, bukan ilusi-ilusi yang membayang dan kemudian menegaskan fatamorgana. Itu keteranganku bahwa kali ini bukan tentang kau.
KEMBALI KE ARTIKEL