Mungkin kalimat itu yang dapat menggambarkan perjalanan saya di awal tahun 2015. Untuk kedua kalinya menjamahi sebuah desa yang sudah saya anggap seperti kampung halaman sendiri. Berhubung saya sudah tidak memiliki kampung halaman. Sembilan belas tahun menetap di pinggiran hiruk-pikuk kota metropolitan, terkadang membuat saya jenuh. Namun di desa ini, saya selalu menikmati setiap detiknya. Begitu betah. Begitu nyaman.