Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Nyoba Itung-itungan Saham KS Yuk...

6 November 2010   00:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49 487 0
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan harga saham Krakatau Steel senilai Rp 850 per lembar. Menurut Presiden Direktur PT Mandiri Sekuritas Harry M. Supoyo pekan lalu, dalam penetapan harga pemerintah juga membandingkan dengan harga saham industri baja lainnya. Selain itu, Price Earning Ratio (P/E Ratio) yang ditetapkan untuk Krakatau Steel yaitu 9,9 kali, dinilai masih lebih tinggi dari Posco atau Tata Steel.

(http://www.tempointeraktif.com/hg/fo...1-1561,id.html)



Nah, mungkin kita perlu melihat perkembakangan Krakatau Steel (KS) sejauh ini. Meski konsumsi baja terus meningkat, tetapi kenyataannya penjualan dari KS terus menurun.  Hal ini disebabkan oleh 9yg paling memungkinkan adalah) import baja dari Cina yg lebih murah.

Mari kita coba hitung pake metric.

Berdasarkan prospektusnya, laba KS th 2010 diproyeksikan rp 997 milliar. Jumlah total saham setelah IPO 15.775.000.000 lembar. Dari situ kita bisa ambil angka EPS sekitar rp 63,20 per lembar saham. Apakah harga rp850 per lembar saham wajar?

Apabila harga rp 850 maka PER = 850 / 63,2 = 13,45 x ; PER ini kurang lebih sama dengan saham PER saham telkom. Untuk harga 1150 PER = 18,2 x.

Perhitungan ini didasarkan pada PE setelah IPO, bukan sebelum saham baru diterbitkan seperti yg digunakan DPR. Tentu saja yg akan digunakan investor utk menghitung adalah PE setelah saham baru (yaitu sekitar 3 milliar lembar saham) diterbitkan.

Pada dasarnya, jika Krakatau Steel membutuhkan dana untuk pengembangan usahanya, seharusnya IPO adalah pilihan terakhir untuk mencari dana. "Yang utama dengan pembiayaan internal. Kedua, dengan pinjaman. Ketiga, baru dengan IPO. Saya rasa Krakatau Steel tidak mungkin susah mencari pinjaman

Namun demikian, dua opsi pertama itu sudah tidak memungkinkan. Pembiayaan internal saja nggak cukup, sedangkan cari pinjaman... artinya harus bayar bunga bank, juga belum tentu bank mau memberi pinjaman. Lihat kasus Garuda Indonesia yg gagal bayar ke mandiri. Bank cenderung berpikir 2 kali sebelum memberikan pinjaman dgn nilai fantastis kepada persh yg bukan Tbk.

Nah, hal yg paling memungkinkan adalah, dengan menjualnya setengah2 hehehe... ntar kalo pada saat penjualan kedua harganya naik, yaaa jual aja lebih mahal.

Wah saya sendiri jadi bingung neh... sebenarnya persoalan bukan pada wajar atau tidak wajarnya harga saham tersebut, tapi lebih pada bagaiaman pemrosesan penjualan saham, dan kenapa saham tersebut bisa menurun drastis.

Bagi saya pribadi, persoalan ini telat ributnya hahahaha.... ternyata DPR udah menyetujuinya, meski sumber keributan itu bersumber dari DPR pula.  Namun demikian, sistem neolib yang diterapkan SBY saat ini, terlihat sangat merugikan negara.. kalah saing dengn kapital asing.... sementara para kapitlal lokal, juga makin tergusur.... Makanya Si Bakrie pengen banget jd presiden hahahaha.....

Dan dengan semua pertaruhan itu.....

RAKYAT KELAS BAWAH YANG SELALU KENA GETAH PAHITNYA!! AAAAAAAAAAAACCCCRRGGHH........#$@!^%$(*&^^%&$#!~&*%$%

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun