Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Anak Mami

27 Agustus 2012   10:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:16 1202 3
Lagi lihat drama korea di J2 yang menceritakan 2 orang cowok abg yang jatuh hati sama cewek dewasa. Kedua cowok ini rupanya anak mami, yang hidupnya masih bergantung sama orangtua. Dan ternyata ceweknya juga suka salah satu dari mereka. Namun masih bingung dengan perasaannya, entah rasa cinta dengan lawan jenis atau hanya rasa sayang kepada adiknya. Cowoknya ini masuh belum bisa mandiri, yang semuanya masih serba mami. Ini yang bikin ceweknya berpikir berulang kali akan perasaannya.

***

Anak mami itu seperti apa sih? Yang mau makan masih minta mami, mau jajan minta mami, yang intinya semua masih didikte ama orangtuanya. Gak bisa mandiri.

Sifat wanita biasa manja sama orangtuanya, ingin selalu diperhatikan, dan selalu bergantung pada orangtua. Wajar. Gadis kecil tanpa harus meminta dimanjakan, orangtua juga akan memanjakannya. Keuntungan jadi wanita semanja dan sebergantung apapun sama orangtua tidak telihat aneh.

Tapi kalau cowok gak bisa mandiri? semuanya masih diatur orangtua? Apa saja harus minta ijin sama orangtua. Karna kasih sayang orangtua yang berlebihan, jadilah rasa cemas terhadap anak lelakinya. Lelaki yang seharusnya belajar mengambil keputusan, jadi bergantung dengan keputusan orangtua. Dimata orangtua anaknya masih selalu terlihat kecil meski tubuh dan umur sudah dewasa, atau bahkan sudah layak jadi orangtua.

Anak mami biasanya jadi anak rumahan. Karna dirumah mereka jadi merasa aman, dan ada yang memperhatikan. Kurang sosialisasi sama teman, jadinya tersisihkan. Terlalu berhati-hati memilih teman, dengan selalu mengingat-ingat pesan orangtua. Tak ada orang lain yang bisa dipercaya selain orangtuanya. Jadilah sianak mami dijauhi temannya.

Lalu bagaimana kalau anak mami jatuh cinta?:P. Lo, anak mami kan juga manusia biasa yang bisa jatuh cinta. Lelaki menyukai perempuan dan sebaliknya. Saling memberi kasih sayang dan perhatian. Tapi mungkin akan sedikit berbeda dengan cowok yang bukan anak mami. Kira-kira begini cara pacarannya anak mami, menurut penelitian amatiran.

1. Dia tidak pernah mengantar ceweknya pulang kerumah. Karna dia sendiri pulang kerumah sudah dijatah waktu sama orangtuanya.

2.tidak pernah apel malam, karna dilarang keluar malam sama orangtua, berbahaya katanya, lebih baik dirumah mengerjakan PR dan lain sebagainya.

3.tidak dikenalkan orangtua, pacarannya sembunyi-sembunyi. Ini karna anak mami dilarang pacaran, takut menggagu pelajaran, atau takut kalau anaknya patah hati.

4.tidak bisa perhatian, karna anak mami lebih suka diperhatikan, seperti orangtuanya yang selalu memperhatikannya. Jadi bersiaplah jadi sosok ibunya diluar rumah buatnya.

Masih ada lagi gak ya? Kalau masih ada mari ditambahkan!

Buat cewek-cewek biasanya akan menghindari punya pacar anak mami. Kurang maco, kurang greget, dan selalu lamban mengambil keputusan. Bersikap seperti anak kecil yang selalu ingin diperhatikan dan diutamakan.

Tapi sisi positif dari sianak mami, dia akan lebih bisa menghargai wanita. Karna baginya semua wanita adalah seperti ibunya yang harus selalu dihormati.

Wanita yang  sudah bisa bertahan menjalin hubungan pacaran dengan anak mami, masih terus akan ada kecemasan. Hubungan yang telah lama terjalin belum ada niat keseriusan dari pasangan. Wanita yang merasa usinya sudah tidak muda lagi namun pasangan belum berani mengambil keputusan serius kejenjang selanjutnya yaitu pernikahan. Harap-harap cemas wanita menunggu namun tak datang juga lamaran. Mau melamar duluan kodrat sebagai wanita. Mau putus dijalan hati masih sayang.

Anak mami bukannya tidak mau melamar, tapi dia harus dapat izin dari orangtuanya. Tanpa mengantongi izin dia tak akan berani melangkah. Dan dia tidak akan segan memutus hubungan bila orangtua tidak merestui.

Jadi jalan yang terbaik adalah PDKT sama orangtua. Buat orangtuanya jatuh hati dan percaya kalau kita pantas untuk mendampingi anaknya. Membuat orangtua anak mami jatuh cinta lebih penting dari cinta anaknya. Kalau pendekatannya berhasil orangtua akan menyutujui bahkan lebih inisiatif menyuruh segera menikah.

Setelah restu didapatkan lanjutlah kepernikahan. Tapi disini masih akan terus ada masalah. Tergantung dari lelakinya apa benar-benar sudah bisa mandiri atau masih tidak bisa lepas bayangan orangtua. Kalau sudah bisa mandiri berarti aman karna orangtua tidak akan ikut campur dalam urusan keluarga. Namun bila sebaliknya, berarti harus siap-siap dengan peran orangtuanya yang akan mengatur keluarga kita.

Sikap sabar dan selalu percaya kalau semua untuk kebaikan bersama bisa jadi kunci sukses. Karna maksut orangtua biasanya demi kebaikan anaknya. Dan kita harus bersiap jadi wanita kedua setelah ibunya. Dan selalu mengalah dari ibunya, karna dimata anak mami sampai kapanpun orangtuanya yang selalu benar.

Ternyata terlalu banyak konsekuensi dari anak mami. Bila sudah siap baik buruknya bisa dilanjut, namun bila sifat kita yang selalu ingin bebas dan tidak mau didikte, anak mami sepertinya bukan pilihan terbaik. Daripada menyesal belakangan mending difikir ulang. Sifat anak mami biasanya tidak akan mudah untuk dirubah. Lebih baik putus daripada bercerai setelah menikah. Seperti kasus yang aku baca dari sebuah blog, dia bercerita tentang pacarnya yang anak mami. Ada yang memberi tanggapan kalau sebaiknya putus daripada seperti dirinya yang berakhir perceraian karna orangtuanya yang selalu ikut campur dalam rumahtangganya.disini linknya:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun