Amatan penulis, media sosial telah bergeser jauh dan melompat tinggi. minim kendali. Maka, muncullah anggapanku bahwa fakta Anti Sosial itu telah tiba di peluput mataku. Kenyataan peradaban baru itu, juga telah datang dan bergelombang. Penulis pun kerap tercenung akan gejala-gejala sosial budaya yang 'mematikan' ini. Melumpuhkan sendi-sendi keramahan, memperlayu tata krama, Nampaknya, hadir ketaksiapan mental di sana dalam menggunakan media sosial. Rupanya lagi, terpental nuangsa psikologik yang belum harmoni di sana, di antara kita. Media sosial begitu garing dan sangar dalam menuangkan perasaan marah, kesal, kecewa dan berteriak-teriak. Lalu apa motif di balik semua ini? Apa yang melatarbelakangi atas segala ini? Dasar kebenciankan? Dendam? Iri? Ataukah motif psikologik miring, lainnya.
KEMBALI KE ARTIKEL