KLIMAKS sudah pandanganku akan kelakuan 'saudara-saudaraku' di jalan raya. Mereka ngobrol saat mereka mengendarai motor. Kuamati puluhan peristiwa,
toh nampaknya tiada obrolan yang kelewat penting. Malah sering cekikikan, kadang saling menepuk bahu. Inilah salah satu model perilaku berlalulintas yang kurang wajar, diremeh-temehkan. Sekalipun belum pernah penulis temukan marka-marka:
"DILARANG NGOBROL DI JALANAN". Maksudnya, tidak dibenarkan ngobrol di jalan raya, berdampingan seperti
sepasang karapan sapi di Madura yang dikompetisikan, bedanya karapan sapi itu kencang, sedang
'karapan motor' lajunya relatif pelan, santai dan seolah ngobrol di pinggir pantai saja atau di
cafe.
Efek buruknya; menghalangi laju pengendara lainnya yang ingin berada di jalur normal. Sulit mendahului kedua pelaku itu, hadir hambatan psikologik, karena kita meyakini bahwa pelaku di posisi yang tak ideal, mestinya horizontal. Selain itu, pelaku berpotensi untuk wujudkan kecelakaan karena minimnya konsentrasi (mata tak ke depan, red). Pengendara yang 'couple' ini, bisa bergesekan karena kedua motor yang digunakan, saling mendekat, merapat, bereratan.
KEMBALI KE ARTIKEL