.
Hanya ada dua resolusi yang mungkin dituju peradaban setelah mencapai klimaksnya: kehancuran atau kehancuran total. Ia yang juga dikenal sebagai sang teknisi dulu bertekad untuk melawan hukum entropi dengan menyelami alam jiwa untuk memperbaiki inti manusia. Namun, inti yang bergerak acak adalah inti kosong yang menyisakan cangkang fisik yang disebut naluri hewani.
.
Clausius tidak mampu memperbaiki kekosongan; maka ia tidak bisa melawan hukum entropi. Setidaknya, jika ujung akhir dari segala keberadaan adalah kekacauan yang pasti, maka pangkal mula dari segalanya adalah kemahateraturan. Sang teknisi hanya akan menjaga inti yang masih berisi dari kebocoran menuju kehampaan absolut. Ia membiarkan kehancuran untuk mencegah kehancuran total.
.