Kang Emen pusing tujuh keliling. Untungnya nggak sampai jatuh terguling. Belakangan ini usahanya sebagai bandar jengkol dan petai jadi mandeg. Bukan lantaran petai dan jengkolnya nggak ada, tapi lima bulan lalu modalnya habis dipakai biaya melahirkan anak kelimanya. Â Koq bisa?
KEMBALI KE ARTIKEL