Warga di kampung itu tiba-tiba menjadi heboh. Sepuluh tahun mondok di pesantren, Jang Ridwan bukannya pulang membawa peti yang berisi kitab-kitab kuning yang dipelajari seseorang yang biasanya sudah tamat belajar mengaji. Anak ini ternyata malah membawa sebuah peti besar yang berisi wayang golek. Bahkan dengan bangganya dia memaklumatkan dirinya telah berhasil lulus menjadi seorang dalang.
KEMBALI KE ARTIKEL