Warga tak cukup diberi sebungkus rokok kretek, dan segelas kopi saja ternyata - untuk menjadi pendukung setianya, tentu saja. Kecuali si Bohim yang memang sejak lama merupakan pembantunya. Sejak Pak Kadar masih anak-anak, Si Bohim sudah serumah dengannya. Karena kedua orang tua Si bohim adalah pembantu di rumah orang tua Pak Kadar. Keduanya sepantaran usianya. Jadi sejak kecil keduanya selalu bersama-sama. Si Bohim selalu berada di dekat Kadar kecil. Melayani segala kebutuhannya. Demikian juga saat keduanya meningkat remaja. Si Bohim semakin lengket saja di dekat Pak Kadar. Kalau ada pemuda yang mengganggu majikannya, maka Si Bohim akan tampil ke depan untuk mempertaruhkan nyawa, demi membela anak majikannya itu. begitu pula ketika Kadar remaja naksir seorang gadis, maka Si Bohim memiliki peran ganda, selain sebagai pengawal, dia pun akan menjadi tukang pos, pengantar surat cinta. Ketika Kadar berumah tangga, Si Bohim pun diboyongnya, sebagai pembantu setia keluarga muda itu. sehingga tak disangsikan lagi kesetian Si bohim terhadap dirinya. Mustahil pembantunya itu akan ikut-ikutan membelot ke Pak RT seperti warga yang lain.
KEMBALI KE ARTIKEL