“Eits, jangan emosi dulu, Kang. Mungkin saja karena beras produksi lokal belum mencukupi. Apalagi sekarang ini antara luas areal sawah dengan jumlah penduduk yang 250 juta jiwa sudah tidak sebanding. Kita sering melihat bagaimana Karawang yang dulu dikenal sebagai gudang beras, sekarang areal pesawahannya semakin berkurang karena berubah jadi kawasan industri. Belum lagi dengan anomali iklim yang besar pengaruhnya terhadap usaha pertanian. Seperti El Nino itu, Kang. Bukankah kita sendiri tak bisa berbuat apa-apa saat gelombang panas itu menerjang wilayah Indonesia, sehingga musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Sawah kita pun kering tak bisa ditanami padi. Maka tak ada pilihan lain bagi kita selain nongkrong di warung kopi seperti sekarang ini, sementara perut ‘kan tetap saja tak bisa diajak kompromi,” Jang Dudung membantah pendapat Kang Usman tadi.
KEMBALI KE ARTIKEL