“Sudah saatnya parpol lain, peserta pemilu mendatang meniru partai Golkar, Nasdem, dan Hanura. Dalam kampanye partai, dan capres juga cawapresnya, tentu saja. Sebagaimana Golkar dan Nasdem, keduanya memiliki pucuk pimpinan yang latar belakangnya konglomerat pemilik usaha di bidang penyiaran televisi. Paling tidak seperti Wiranto dari Hanura yang menggandeng Boss MNC Group, Hary Tanoe. Dengan demikian bisa menekan biaya kampanye, terlepas dari melanggar peraturan yang ditentukan sekalipun,” kata Si Akang seraya menyeruput kopinya.