Mohon tunggu...
KOMENTAR
Halo Lokal

Oknum Pelaku Penganiayaan Nelayan di Takabonerate Belum Terungkap, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan

13 Juni 2022   22:48 Diperbarui: 13 Juni 2022   23:33 450 1
Suasana Aktivitas Nelayan di Pantai Pulau Rajuni (Andi)SELAYAR - Selain dianiaya, perahu miliknya juga rusak akibat ditabrak oleh speedboat yang digunakan oleh petugas. Kejadian ini pada Senin (13/6/2022) di perairan Pulau Rajuni Takabonerate Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan.

Naas menimpa seorang nelayan bernama Puasa, warga Desa Rajuni Kecil, Kecamatan Taka Bonerate yang membuat kepalanya luka berat terkena benda tumpul.

Cerita berkembang kalau saat itu petugas yang datang dengan speedboat warna putih mendekati perahu mereka yang sedang menangkap ikan di perairan pulau Rajuni dalam kawasan Takabonerate.

"Saya liat ada petugas yang memakai rompi ada tulisannya baharkam tapi saya tidak tahu petugas dari mana karena tidak pakaian dinas seperti petugas, cuma saya percaya karena mereka ada senjata, jelas salah seorang saksi mata.

Petugas mengira kami melakukan atau menangkap ikan dengan cara yang dilarang, jelas saksi mata itu lagi.

Lalu siapa yang menganiaya Puasa, kami warga kecil juga takut. Kalau memang mereka kerja illegal dilaut maka seharusnya ditangkap saja, jangan dianiaya kasian karena kami selalu saja salah, sebentar kalau kami bela diri disebut lagi melawan petugas, kata saksi mata.

Lain lagi dengan ketua HNSI Selayar, Abd. Halim Rimamba, Ia balik bertanya kepada Kompasianer,

" Lalu siapa dan oknum petugas dari mana yang menganiaya nelayan ini ?


Ketua HNSI Kepulauan Selayar mengutuk keras adanya kejadian penganiayaan terhadap nelayan di Takabonerate. Seharusnya nelayan di advokasi dan diedukasi, jangan malah dianiaya.

Belum ada sumber resmi yang bisa menjelaskan siapa dan dari.institusi mana yang melakukan penganiayaan dan merusak perahu nelayan di Pulau Rajuni pada Senin pagi.

Kapolsek Takabonerate, Iptu. Hasan yang di konfirmasi mengenai kejadian adanya nelayan di aniaya petugas di Pulau Rajuni pada Senin menjawab, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Sementara itu Humas Balai Taman Nasional Takabonerate, Irfan  menyebut terlambat mengetahui kejadian adanya penganiayaan nelayan dan membantah ada anggota Balai Takabonerate atau Jagawana yang terlibat penganiayaan.

Dan kalaupun petugas yang dimaksud menggunakan speedboat yang diduga milik Balai Taman Nasional Takabonerate di Pulau Tinabo, mereka menyebut tidak mengetahuinya.

Mengenai petugas yang menggunakan rompi dengan tulisan Baharkam, dan setelah kejadian menuju pos Balai Taman Nasional Takabonerate di pulau Tinabo, Irfan juga mengaku belum dapat infonya.

Korbannya masih di Rajuni, dan menurut kabar dari keluarganya, Puasa enggan melaporkan hal yang menimpanya. Alasan mendasar, takut dan khawatir pekerjaannya dilaut akan terhambat kedepannya jika melaporkan petugas ke petugas. (Andi).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun