Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Warga Pulau Jampea Selayar Tak Mau Panen Padi Kalau Pak Bupati Tidak Datang

22 September 2011   15:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:43 605 0
Mengingat awal dari semua kegembiraan warga pulau  Jampea besok pagi Jumat (23/9) khususnya warga yang pekerjaannya adalah petani padi tidak lepas dari  kegigihan seorang Syahrir Wahab yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kepulauan Selayar,  maka dalam pelaksanaan panen raya padi di lahan persawahan seluas ratusan hektar  milik warga pulau Jampea khususnya di kecamatan Pasimasunggu, tidak akan terlaksana atau setidaknya warga tidak akan turun panen bila Pimpinan daerah mereka tidak hadir. Ini merupakan sebuah hal nyata yang telah membuat kami semua bergembira karena sebelumnya kami tidak pernah menyangka akan mampu berproduksi padi sawah di wilayah ini .  Memang kami yang bekerja namun perlu diketahui bahwa semua ini adalah hasil buah pemikiran dan bantuan dan dorongan kerja  dari pemerintahan Bupati Syahrir Wahab yang setiap saat menanyakan keadaan dan kondisi sawah serta  hasil pekerjaan kami di sawah serta kekurangan petani melalui pak camat dan pak desa, ujar Patta Rapi  seorang warga pertanian Pulau Jampea saat menjelaskan hasil sawah warga tahun cukup lumayan. Selanjutnya Patta Rapi menuturkan bahwa pada awalnya program pembukaan lahan perasawahan tanah Jampea di kecamatan Pasimnasungu dan kecamatan Pasimasunggu timur menjadi bahan olok olok dan tertawaan sejumlah kalangan termasuk banyak muncul di media bahwa hal ini dilaksanakan hanya sebagai lahan korupsi saja,dengan  alasan bahwa mana bisa dan mana ada padi bisa di tanam di daerah kepulauan seperti jampea. Maksudnya saat itu adalah sesuatu hal yang belum terpikirkan oleh yang lain ketika Bupati Selayar Syahrir Wahab kemudian memprogramkan percetakan sawah baru di wilayah kepulauan dengan bantuan peralatan dan pembiayaan pemerintah. Selain itu perlu anda tahu bahwa sebagian warga kepulauan adalah nelayan, sehingga program pak Bupati mendapat banyak tantangan. Memang ada warga yang bekerja sebagai petani dan memang ada lahan persawahn sebelumnya termasuk padi ladang juga telah di hasilkan petani lokal saat itu, namun hasilnya tidak seberapa.  Kemudian warga yang awalnya ragu akhirnya bisa yakin bahwa menyediakan lahan mereka untuk di buka menjadi lahan persawahan oleh  pemerintah bukanlah untuk di miliki atau hasilnya untuk pemerintah melainkan untuk pemilik lahan sendiri. Tergantung bagaimana pemilik lahan bekerja.  Mendapat informasi dari pemerintahan seperti itu, maka ramailah warga kemudian menyerahnkan lahan untuk di bukakakan lahan persawahan termasuk program penyuluhan pertanian yang rutin kepada warga serta lahan lahan baru yang kemudian di buka sendiri oleh warga dan lahan milik pemerintah yang di intensifkan sebagai lahan percontohan. Awalnya sebagian kecil saja yang mau namun melihat hasil padi dari persawahan yang di buka padatahun lalu, maka pada tahun ini kemudian semakin banyak yang ikut bertanam padi di sawah.  Hasilnya yah seperti inilah, ketika pada akhir tahun 2011 ini semua daerah mengeluh kekeringan dan sejumlah daerah mengeluh sawah dan padi mereka puso , malah di pulau Jampea Selayar petani melaksanakan panen raya  padi, makanya kami petani warga Jampea Selayar merasa tidak lengkap bila Pak Bupati Syahrir Wahab tidak hadir pada panen raya yang akan di gelar warga, pasalnya tanpa bantuan dan dorongan Pak Syahrir yang setiap saat mengunjungi kami maka semua ini tidak akan pernah tercapai, ujar Patta Rapi sambil menyapu bulu bulu di tangannya yang berdiri karena terharu atas ceritanya sendiri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun