Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kakek dan Secangkir Kopi

1 November 2024   20:42 Diperbarui: 1 November 2024   20:55 93 17

Kakek di kursi tua, menunggu larut malam
Seperti menunggu kabar dari seseorang
yang selalu dititipkan di dingin angin malam.

Di tangannya secangkir kopi hitam pekat
Aromanya mengembara melukis kenangan
Bayang-bayang zaman yang tak lagi pulang

Secangkir kopi yang tak pernah dingin
Kakek tersenyum kecil, matanya setengah lelah
Di sini, kopi tak perlu dingin, gumamnya
Sebab rindu selalu membuatnya tetap hangat

Di luar hujan merintik pelan
Seperti mengetuk pintu demi pintu
Dalam setiap tegukan, sepi berdiam
dan menelannya dalam-dalam
Sampai hujan, sampai malam
Menjadi satu, tak bisa ia bedakan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun