Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dari Anyer ke Panarukan

27 Agustus 2022   17:13 Diperbarui: 27 Agustus 2022   17:17 526 37

Seribu kilometer, belum menemukan ujung
Kata-kata masih mengumpat
Di atas jasad-jasad
Siang malam tanpa wangi nama


Nun, di pintu gerbang selatan istana
Pemetik gitar mulai memainkan peran
Memantik iba, memetik gerak kehidupan
Masih membiru, seperti dulu


Di Kasunanan, gedung-gedung dan benteng-benteng
Masih menghampar kejayaan kisah lama
Namun sayang
Angin diam dan warna dedaunan disembunyikan


Di kota tua, sekilas simpang lima
Terlewati deru roda
Tak sempat memotret kehidupan zaman
Dan katanya, hanya sebatas pembisuan


Melintasi arah Kenjeran
Pusara berbiola masih berdiam diri
Dan orang-orang sebatas membaca sebaris nama
Enggan menghampiri, enggan menabur bunga


Panarukan, tak tampak lagi asap-asap kejayaan
Hilang deru mesin-mesin bangsa Eropa
Dan satu gerbong kereta
Menjelma loepa



ArifRSaleh
Glenmore, 26.08.2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun