Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kita Bertanya

2 Oktober 2018   00:46 Diperbarui: 2 Oktober 2018   00:59 483 19
Tak bisa berpaling
Mata ini tak lagi melihat

Debur ombak yang bermain di bibir pantai
Bahkan menepuk bebatuan tertata di dermaga
Hijau bebukitan yang memanggil-manggil
Lewat pucuk-pucuknya yang gemas gemulai
Kesahajaan pedesaan dan perkotaan
Dari gurau riang tebing dan gedung menjulang
Siluet mentari yang ingin tidur damai
Diantara lekuk gunung serupa pembaringan

Tak lagi bisa berpaling
Mata ini jelas melihat

Derap sepasukan ombak yang datang menerjang-menendang
Menyapu, segala yang tertinggal....
Hijau bebukitan luruh bergemuruh
Pucuk-pucuknya, tertanam menghunjam-hunjam....
Teriakan menyayat dan do'a kekalutan
Diantara tebing dan gedung, bergetar-bergoyang....
Siluet mentari tetiba terjaga
Diantara korban, luka-luka dan raga-raga tak bernyawa....

Di negeri subur tanah, negeri subur bencana
Kita bertanya, kapankah?....

Ujung Akar Bromo, 01.10.2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun