Merah darah dan putih tulang
Tak lagi kau bentengi dengan tameng baja
Yang ada hanya tekad meletup dan menggelora
Tak kendur di gempur meriam
Tak surut di hujan peluru tajam
Merangsek ke depan
Menerjang menerabas lawan
Demi tekad yang membenam dalam di hati
Demi pekik “MERDEKA ATAOE MATI!”