kulihat bendera itu menggak menggok
ke kiri, kiri, ke kanan, kanan
sesekali agak ke kanan-kananan
seringkali terlihat ke kiri-kirian
goyangannya makin genit
lincah menggemaskan
sesekali liar
dari bawah tiang bendera
kulihat bendera itu melambai berjebai-jebai
terkontal-kantil tertiup angin
oleh angin sepoi-sepoi
sesekali badai membara
membuat jiwa ketar ketir
hingga terasa getir
lidahpun kelu
dari bawah tiang bendera
kulihat bendera itu
telah rupa rupa warnanya
bak lagu balonku ada lima
yang bikin hati risau
semoga tak kacau balau;
seketika, suara parauku bergumam pada tiang itu
: entah sampai kapan kau berdiri tegak dan berkibar di titik nol
sumurserambisentul, 06 november 2020
arrie boediman la ede