Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Memerdekakan Diri di Titik Nol

14 Oktober 2020   20:32 Diperbarui: 14 Oktober 2020   20:35 147 24
semenjak kemarin
kubiarkan ia bebas
melepaskan dirinya dari beban di sekat-sekat nalarnya
kubiarkan ia berselancar di ruang-ruang kosong
sesekali kupersilahkan ia bermain di huma tua

akan tetapi, hari ini aku tak menemukan dirinya
mungkin ia menghindari benturan-benturan yang tak perlu
atau barangkali ia sedang merencanakan sesuatu
yang selama ini disembunyikannya rapat-rapat
pada ruang tersuci di hatinya

hari inipun terasa ada yang lain dari biasanya
serasa ada yang membebat imajiku: bahkan mengikuti seperti bayangan
seperti takingin ditinggal pergi; takut kehilangan?
mungkinkah ini romantisme? rasa nostalgik?
: ataukah ada hal lain?

bahwa sesungguhnya:
bukan perkara mudah untuk meraba rahasia ini
diperlukan sebuah kesadaran baru
kesadaran yang membumi
bukan hanya kerana sebab akibat ia sedang menikmati jalan sunyinya

: jika akhirnya namanya kupatri di pohon batin itu
itulah satu-satunya cara memberikan penghargaan tertinggi padanya
sebagai bagian dari pencapaian kesejatian hidup; dan
kuyakini bahwa ia sesungguhnya telah mencapai tataran takterduga
tataran di mana ia benar-benar telah memerdekakan dirinya di titik nol

sumurserambisentul, 14 oktober 2020
arrie boediman la ede

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun