dakocan,
ingin kupuisikan negeri ini pada catatan sebatang lidi
walau sesungguhnya telah ada puisi yang tertulis pada lidi itu, "tarian dakocan"
lidi yang bangga dengan kata-kata yang mampet
pada saringan akal budi
dakocan
dakocan,
menari, menarilah selalu
bersama bayang-bayang
puisi-puisi hanya sekadar pelengkap catatan harianmu
kerana tidak lebih dari tarian sekelompok kata-kata
pada wahana yang diam
dakocan
dakocan,
apakah engkau penghuni etalase-etalase tua
penjaja citra atas nama di sepanjang jalan-jalan kota
pada peradaban-peradaban kenisbian?
ataukah engkau cuma sekadar barang pajangan?
ya, ya, ya
tak pernah ingin kuhambur-hamburkan kegeraman yang selama ini tersimpan baik-baik pada sebatang lidi di bawah lidahku
kegeraman sebenarnya yang kuperuntukkan buat sang sutradara drama satu babak
pada panggung-panggung milik sang peramal tua
yang meramal dengan roket-roketnya
akan tetapi,
masihkah merasa ada daya, jika akhirnya orang-orang lebih merasa nikmat dengan romantisme kata-kata
itupun tak lebih dari sekadar mencari pemuasan diri pada imaji ujung-ujung jari yang setiap saat mendesah
walau pun ketika akhirnya ada kegeraman
namun itupun tak lebih dari sekadar empati yang menguap
haihata
haihata,
apakah aku, engkau, kita sedang merasa lugu?
atau merasa takut?
di mana keberanianmu?
berada di mana nasionalismemu?
tetiba saja lagu dakochan melemparkan nalarku ke masa kecilku dulu
kulihat ada boneka baru
dari karet amat lucu
dakocan namanya
bukan sarinah
sayang sayang mahal harganya
bahwa akhirnya kita memang tidak lebih dari sekadar boneka pajangan
pada etelase-etalase di sebuah rumah rakyat yang tak sehat
sebagaimana harga diri yang diperjualbelikan sebegitulah kehormatan bangsa yang telah tergadai
bahkan bisa saja telah terjual dengan sangat murah di pasar-pasar bebas
haihata!
haihata!
dakocan!
dakocan!
dan sampai saat ini kita lebih suka bertengkar
daripada menyelesaikan masalah serius di negeri ini
: masih bangga dengan teriakan, "merdeka ataoe mati?"
sumurserambisentul, 30 agustus 2020
arrie boediman la ede
note:
dakocan ( dakko-chan) adalah sebutan untuk boneka plastik berwarna hitam yang di dalamnya diisi udara atau mainan berbentuk sejenis. boneka ini diproduksi oleh Takara Vinyl di Yokohama, Jepang. Dikenal di negara asalnya dengan sebutan dakko-chan, mainan ini mulai dijual di Jepang pada tahun 1960.
haihata (Arab) : tak mungkin