perih
nyeri
dirasa
ada darah
meleleh
menetes
dari nadi
bahwa ini tentang luka, tidak sekadar luka
atau sebagaimana luka-luka lainnya
luka yang diperhitungkan
atau luka yang tidak dianggap luka
ini luka yang sesungguhnya
luka pilu, ngilu, kelu
mengalir dari hati
bermuara ke jiwa
luka,
bertutur
melantur
meluntur
begitukah luka yang luka?
bukankah luka tidak untuk diceritakan?
empati?
pencitraan?
luka,
kapan saja
di mana saja
pada siapa saja
mungkin, begitulah luka. luka hati
tak memilih waktu dan tempat
tidak sebagaimana takdir
bagi hidup dan kehidupan
■ sumur serambi sentul, 29/08/2016 ■
■ ©2016-arrie boediman la ede ■