Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi  sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru terlihat setelah bayi berusia 2 tahun.
Stunting saat ini masih menjadi masalah kesehatan besar yang mengintai anak-anak di Indonesia. Kondisi ini bisa dicegah dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas gizi yang dikonsumsi ibu hamil dan anak. Konsumsi susu dapat memenuhi asupan protein hewani selain makan daging, ikan, atau telur. Konsumsi protein hewani telah terbukti bisa mencegah Stunting, hal tersebut juga berkaitan dengan kandungan hormon pada susu yaitu IGF-1 yang dapat meningkatkan penyerapan asam amino, IGF-1 paling melimpah di tulang dan memfasilitasi pertumbuhan dengan meningkatkan penyerapan asam amino, yang diintegrasikan ke dalam protein baru di jaringan tulang. Selain berdampak positif pada peternak maupun industri susu, peningkatan dalam dua hal tersebut dapat mendukung ekonomi dan kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia. Maka dari itu, sebagai mahasiswa dapat membantu peternak dan masyarakat untuk saling menguntungkan secara ekonomi dan kesehatan dalam mencegah kasus stunting pada anak terutama di Kelurahan Pasirluyu.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan mengenai pentingnya minum susu sehingga wawasan masyarakat Pasirluyu meningkat tentang kandungan gizi dalam susu yang dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan anak dengan harapan dapat mengurangi angka atau mencegah kasus stunting di Kelurahan Pasirluyu. Kegiatan Penyuluhan ini dilakukan oleh Arrad Fahmi Gautama Krisnadi yang merupakan mahasiswa jurusan S-1 Peternakan Universitas Diponegoro. kegiatan penyuluhan dilakukan dengan melakukan sosialisasi, mempresentasikan, memasang poster serta membagikan brosur kepada perangkat desa, perangkat sekolah, Ibu PKK, Karang Taruna serta masyarakat Kelurahan Pasirluyu yang dilaksanakan di SDN 070 Pasirluyu.
