Gejolak nilai tukar Rupiah banyak terpengaruh dari aktivitas eksternal. Tensi geopolitik yang tinggi berpengaruh signifikan terhadap depresiasi Rupiah. Lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS belakangan diakibatkan oleh ketegangan geopolitik serta keagresifan Amerika dalam mempertahankan ekonominya di tengah ketidakpastian global.
Pengetatan yang dilakukan oleh Amerika melalui suku bunga kebijakan telah mengakibatkan Rupiah terdepresiasi. The Fed telah mengerek suku bunga mencapai 525 bps sejak pertengahan 2022 karena inflasi yang tinggi. Kondisi ini meningkatkan kerentanan Rupiah hingga menyentuh angka Rp16.000/USD
KEMBALI KE ARTIKEL